Proses
pembentukan air menjadi uap harus memerlukan bahan bakar. Pada PLTU untuk start
up-nya menggunakan bahan bakar minyak. Setelah mencapai beban 30% minyak akan
diganti oleh batubara. Siklus jalanya bahan bakar bisa dilihat pada gambar
dibawah ini.
a.
Jalur bahan bakar cair
(solar)
Pada
proses awal pemakaian unit solar akan
dipompakan oleh forwarding pump
langsung menuju burner oil(nosel penyemprot bahan bakar).Burner oil hanya
bekerja pada saat start awal sampai beban mencapai 30% load. Selain itu (ketika beban normal 100% load) yang bekerja adalah burner batubara.
Alat-alat yang dilalui
oleh jalur bahan bakar cair ini adalah Fuel Oil tank (HSD Storage Tank) sebagai bak penampungan bahan bakar cair
(solar) dari truk pengirim bahan bakar. Daily Tank sebagai tempat penampungan
bahan bakar solar. Pompa Bahan Bakar ( Forwarding
Pump ) untuk memompakan bahan bakar solar dari daily tank menuju gun
burner. Burner Oil Gun sebagai nosel untuk menyemprotkan bahan bakar solar di
ruang bakar boiler. Ada 12 buah burner oi gun.
b. Jalur
batu bara
Pengangkatan
batubara menggunakan grabyang dengan kapasitas 43 ton tiap angkatan dari kapal.
Setelah diangkat, batubara kemudian ditaruh di hoper untuk dikumpulkan dan
melalui vibrating screen dialirkan ke belt conveyor menuju coal yard. Dari coal yard batubara diambil menggunakan stacker
reclaimer. Pada stacker reclaimer ini memiliki 2 proses yaitu unloading dan packing. untuk unloading yaitu suatu proses yang mengambil batu bara dari ship unloader menuju ke coal yard melalui stacker reclaimer dan proses packing yaitu suatu proses yang mengambil batu bara pada coal yard yang dibantu oleh stacker reclaimer menuju coal bunker. kemudian dialirkan ke crusher house.
Crusher
house berisi alat–alat seperti metal detector, magnetic separator, dan juga
crusher. pada magnetic separator berfungsi untuk mengangkat sisa logam-logam yang berdada pada batu bara tersebut. Di dalam crusher house ini batubara akan dideteksi menggunakan metal
detector apakah ada logam yang mungkin terbawa oleh batu bara, misalkan ada
logam tersebut akan diambil oleh magnetic separator. Setelah itu batubara
dihancurkan menjadi ukuran–ukuran yang kecil oleh mesin crusher. Setelah ukuran
batubara menjadi ± 30 mm, batubara kemudian dialirkan ke coal bunker.
Dari
coal bunker batubara masuk ke coal feeder untuk ditakar dan diatur sebelum
dialirkan ke mill (Coal Pulverizer).
Di dalam millbatubara akan dihancurkan menjadi ukuran seperti debu dan kemudian
batubara berukuran debu ini ditiup menuju burner batubara oleh Hot airdan cold
air dari primary air fan. Burner
batubara akan bekerja jika beban boiler sudah lebih dari 30%,.
Pembakaran terjadi di ruang bakar boiler (furnace). Udara untuk pembakaran dipasok dari FD fan (force draft fan) yang terlebih dahulu
dipanasi lewat air preheater. Gas buang
(flue gas) pembakaran keluar dari furnace dilewatkan air
preheaterkemudian menuju ESP (Electrostatic
Precipitator). Di dalam air pre heater, flue gas akan digunakan untuk
memanaskan udara dari primary air fan dan juga dari force draft fan. Flue gassetelah melalui ESP akan
dibuang melalui chimney.Agar flue gasdapat masuk ke ESP, maka dibantu dengan
induce draft fan yang berfungsi untuk menyedot gas hasil pembakaran agar mengalir melewati ESP dan kemudian
keluar melelui chimney.
ESP sendiri adalah sebuah alat penangkap debu
dengan metode electric. Prinsip kerjanya adalah gas buang dilewatkan suatu
elektroda-elektroda yang diberi muatan negatif (elektron) yang menjadikan kotoran dari gas buang bermuatan negatif,
di dalam ESP di bagian bawah dipasang pelat-pelat pelapis yang diberi muatan
positif, sehingga kotoran-kotoran dari gas buang akan tertangkap (melekat) pada
pelat-pelat yang bermuatan positif tersebut dan gas buang yang bersih akan
keluar dari chimney. Untuk mengeluarkan kotoran-kotoran tersebut dari pelat
dengan cara menghilangkan atau mematikan
muatan positif yang ada di plat, sehingga kotoran akan jatuh dengan sendirinya.
Kotoran gas buang tersebut kemudian dibuang menuju fly ash silo. Sementara
batubara yang tidak terbakar sempurna di boiler akan dibuang menuju bottom ash
silo. Siklus bahan bakar berjalan seperti ini secara terus menerus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar