Jumat, 04 Oktober 2019

SIKLUS BAHAN BAKAR

Proses pembentukan air menjadi uap harus memerlukan bahan bakar. Pada PLTU untuk start up-nya menggunakan bahan bakar minyak. Setelah mencapai beban 30% minyak akan diganti oleh batubara. Siklus jalanya bahan bakar bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
a.   Jalur bahan bakar cair (solar)
Pada proses awal pemakaian unit  solar akan dipompakan oleh forwarding pump langsung menuju burner oil(nosel penyemprot bahan bakar).Burner oil hanya bekerja pada saat start awal sampai beban mencapai 30% load. Selain itu (ketika beban normal 100% load) yang bekerja adalah burner batubara.
Alat-alat yang dilalui oleh jalur bahan bakar cair ini adalah Fuel Oil tank (HSD Storage Tank) sebagai bak penampungan bahan bakar cair (solar) dari truk pengirim bahan bakar. Daily Tank sebagai tempat penampungan bahan bakar solar. Pompa Bahan Bakar ( Forwarding Pump ) untuk memompakan bahan bakar solar dari daily tank menuju gun burner. Burner Oil Gun sebagai nosel untuk menyemprotkan bahan bakar solar di ruang bakar boiler. Ada 12 buah burner oi gun.
b.  Jalur batu bara
Pengangkatan batubara menggunakan grabyang dengan kapasitas 43 ton tiap angkatan dari kapal. Setelah diangkat, batubara kemudian ditaruh di hoper untuk dikumpulkan dan melalui vibrating screen dialirkan ke belt conveyor menuju coal yard. Dari coal yard  batubara diambil menggunakan stacker reclaimer. Pada stacker reclaimer ini memiliki 2 proses yaitu unloading dan packing. untuk unloading yaitu suatu proses yang mengambil batu bara dari ship unloader menuju ke coal yard melalui stacker reclaimer dan proses packing yaitu suatu proses yang mengambil batu bara pada coal yard yang dibantu oleh stacker reclaimer menuju coal bunker. kemudian dialirkan ke crusher house.
Crusher house berisi alat–alat seperti metal detector, magnetic separator, dan juga crusher. pada magnetic separator berfungsi untuk mengangkat sisa logam-logam yang berdada pada batu bara tersebut.  Di dalam crusher house ini batubara akan dideteksi menggunakan metal detector apakah ada logam yang mungkin terbawa oleh batu bara, misalkan ada logam tersebut akan diambil oleh magnetic separator. Setelah itu batubara dihancurkan menjadi ukuran–ukuran yang kecil oleh mesin crusher. Setelah ukuran batubara menjadi ± 30 mm, batubara kemudian dialirkan ke coal bunker.
Dari coal bunker batubara masuk ke coal feeder untuk ditakar dan diatur sebelum dialirkan ke mill (Coal Pulverizer). Di dalam millbatubara akan dihancurkan menjadi ukuran seperti debu dan kemudian batubara berukuran debu ini ditiup menuju burner batubara oleh Hot airdan cold air dari primary air fan. Burner batubara akan bekerja jika beban boiler sudah lebih dari 30%,.  Pembakaran terjadi di ruang bakar boiler (furnace). Udara untuk pembakaran dipasok dari FD fan (force draft fan) yang terlebih dahulu dipanasi lewat air preheater.  Gas buang (flue gas)  pembakaran keluar dari furnace dilewatkan air preheaterkemudian menuju ESP (Electrostatic Precipitator). Di dalam air pre heater, flue gas akan digunakan untuk memanaskan udara dari primary air fan dan juga dari force draft fan. Flue gassetelah melalui ESP akan dibuang melalui chimney.Agar flue gasdapat masuk ke ESP, maka dibantu dengan induce draft fan yang berfungsi untuk menyedot gas hasil pembakaran  agar mengalir melewati ESP dan kemudian keluar melelui chimney.
ESP sendiri adalah sebuah alat penangkap debu dengan metode electric. Prinsip kerjanya adalah gas buang dilewatkan suatu elektroda-elektroda yang diberi muatan negatif (elektron) yang menjadikan kotoran dari gas buang bermuatan negatif, di dalam ESP di bagian bawah dipasang pelat-pelat pelapis yang diberi muatan positif, sehingga kotoran-kotoran dari gas buang akan tertangkap (melekat) pada pelat-pelat yang bermuatan positif tersebut dan gas buang yang bersih akan keluar dari chimney. Untuk mengeluarkan kotoran-kotoran tersebut dari pelat dengan cara menghilangkan  atau mematikan muatan positif yang ada di plat, sehingga kotoran akan jatuh dengan sendirinya. Kotoran gas buang tersebut kemudian dibuang menuju fly ash silo. Sementara batubara yang tidak terbakar sempurna di boiler akan dibuang menuju bottom ash silo. Siklus bahan bakar berjalan seperti ini secara terus menerus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SISTEM PENTANAHAN

  Sistem Pentanahan Apa sistem pentanahan itu? Sistem pentanahan adalah sistem hubungan penghantar yang menghubungkan sistem, badan pe...